PENGERTIAN TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Kata deskripsi berasal dari kata bahasa Latin describere yang berarti menggambarkan atau memerikan sesuatu hal. Dari segi istilah deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar, mencium, dan merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisnya (Izul:2010) Shinigami (2013) deskripsi adalah paragraf yang berisi penggambaran suatu objek, tempat, atau peristiwa tertentu kepada pembaca secara jelas dan terperinci sehingga pembaca seolah-olah melihat dan merasakan sendiri apa yang dideskripsikan oleh penulis. Jadi berdasarkan uraian di atas deskripsi adalah gambaran mengenai suatu hal yang dilukiskan dengan kondisi atau keadaan yang sebenarnya berisi penggambarab suatu objek, tempat, atau peristiwa tertentu sehingga dapat dirasakan, dilihat, dicium, dan didengar oleh pembaca.
CIRI-CIRI TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Ciri-ciri teks tanggapan deskripsi dalam pembelajaran bahasa Indonesia sebagai berikut:
1. Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.
2. Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera.
3. Membuat pembaca atau pandangan merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
4. Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu objek secara terperinci.
MACAM-MACAM TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Macam-macam deskripsi, teks tanggapan deskripsi dipilah atas dua kategori, yakni karangan deskripsi orang dan karangan deskripsi tempat.
(1) Deskripsi orang adalah tulisan yang ditentukan hal-hal yang menarik dari orang-orang yang akan dideskripsikan. Beberapa aspek yang layak dideskripsikan bagi seseorang yang dideskripsikan adalah sebagai berikut:
a. Deskripsi keadaan fisik bertujuan memberikan gambaran yang sejelas- jelasnya tentang keadaan tubuh seorang tokoh. Deskripsi ini lebih bersifat objektif.
b. Deskripsi keadaan sekitar yaitu penggambaran keadaan kondisi sekeliling sang tokoh, misalnya penggambaran tentang aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh sang tokoh.
c. Deskripsi watak atau perbuatan yaitu penggambaran sikap atau watak yang dimiliki oleh sang tokoh. Kegiatan dalam menentukan watak tokoh sangat sulit karena kegiatan tersebut merupakan perbuatan yang sangat sensitif kaitannya tingkah laku sang tokoh.
d. Deskripsi mengenai pemikiran-pemikiran yang disampaikan oleh tokoh.
(2) Deskripsi tempat merupakan deskripsi yang memegang peranan penting karena setiap peristiwa yang dialami oleh setiap orang selalu berkaitan dengan tempat. Hal-hal yang perlu dikaitkan dalam menyusun deskripsi tempat seperti suasana hati, bagian yang relevan, dan urutan penyajian.
TUJUAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Tujuan menulis teks tanggapan deskripsi menurut Marahimin (1994:19 via Tindaon, 2012), adalah sebagai berikut:
1. Memberikan arahan, yakni memberikan petunjuk kepada orang lain dalam mengerjakan sesuatu.
2. Menjelaskan sesuatu, yakni memberikan uraian atau penjelasan tentang sesuatu hal yang harus diketahui oleh orang lain.
3. Menceritakan kejadian, yaitu memberikan informasi tentang suatu cara yang berlangsung di suatu tempat pada suatu waktu.
4. Meringkas, yaitu membuat rangkuman atau tulisan sehingga lebih singkat.
CONTOH TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Pantun Remaja Pantun remaja merupakan pantun yang berkembang di kalangan orang - orang remaja atau juga bisa disebut sebagai pantun yang berkaitan dan berhubungan dengan remaja. Pantun remaja digunakan sebagai alat bersosialisasi di kalangan aak - anak remaja. Mereka lebih menyukai penggunaan pantun karena mereka dapat berbalas pantun dengan sesamanya
sehingga terasa sangat menyerukan bagi mereka, dan mereka menyukai penggunaan pantun karena dalam mereka membuat pantun itu dapat mengolah kekreatifan otak kaum remaja, dan di sisi lain juga dapat melestarikan seni budaya Nusantara. Bentuk - bentuk susunan pantun remaja semuanya sama persis seperti pantun biasa pada umumnya, yaitu terdiri dari dua baris sampiran dan dua baris isi. Sampiran pada suatu pantun terletak pada baris pertama dan kedua pada bagian dari pantun itu. Melainkan, isi terletak pada baris ketiga dan keempat pada pantun yang berisi suatu inti daripada pantun remaja itu sendiri. Setiap bait pada suatu pantun remaja terdiri dari atas 4 baris dan 4 larik, dan setiap baris terdiri atas 8 - 12 suku kata yang membentuk 4 kata dalam suatu baris, dan sajak daripada suatu pantun itu selalu a-b-a-b membentuk suatu susunan paralel. Pantun remaja dapat berupa pantun perkenalan, pantun perpisahan, pantun bersuka cita, pantun berduka cita, pantun berkasih - kasihan, pantun beriba hati, pantun nasihat, pantun adat, pantun agama, pantun jenaka, maupun berupa pantun teka - teki juga bisa, dan juga pantun yang paling sering digunakan anak muda adalah berupa pantun percintaan. Sebagai contoh dari pantun remaja yang berupa pantun percintaan adalah sebagai berikut : Bedak pupur dari sagu Untuk menghias bagian peti Wahai adik janganlah ragu Cinta abang sehidup semati
STRUKTUR TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Selanjutnya contoh prosedur yang dilakukan dalam mengenali struktur teks tanggapan deskripsi dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi.
2. Klasifikasi
3. Deskripsi bagian. Struktur Teks Deskripsi Identifikasi Pantun terdiri atas dua bagian, yaitu sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya: misalnya "air, hujan, dan hulu", dan biasanya tak punya hubungan dengan
bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan pantun tersebut. Klasifikasi Definisi Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang dikenal luas di Nusantara. Pantun berasal dari kata pantuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti "petuntun". Dalam bahasa Jawa dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan, dan dalam bahasa Batak dikenal sebagaiumpasa (baca:uppasa). Pantun biasanya terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), setiap baris terdiri atas 8-12 suku kata, bersajak akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b atau a-b-b- a). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan, tetapi sekarang dijumpai juga pantun tulis. Deskripsi Bagian Bentuk Pantun Sampiran Ke hulu membuat pagar Jangan terpotong batang durian Isi Cari guru tempat belajar Supaya jangan sesal kemudian. Sampiran terutama digunakan untuk menyiapkan rima dan irama untuk mempermudah pendengar memahami isi pantun. Dalam hal kata "pagar: dan "belajar" rima dan irama yang terkait, demikian juga "durian" dan "kemudian", sehingga larik-larik dalam bait itu membentuk persajakan a-b-a-b. Sumber: Buku Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 2013.
bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan pantun tersebut. Klasifikasi Definisi Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang dikenal luas di Nusantara. Pantun berasal dari kata pantuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti "petuntun". Dalam bahasa Jawa dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan, dan dalam bahasa Batak dikenal sebagaiumpasa (baca:uppasa). Pantun biasanya terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), setiap baris terdiri atas 8-12 suku kata, bersajak akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b atau a-b-b- a). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan, tetapi sekarang dijumpai juga pantun tulis. Deskripsi Bagian Bentuk Pantun Sampiran Ke hulu membuat pagar Jangan terpotong batang durian Isi Cari guru tempat belajar Supaya jangan sesal kemudian. Sampiran terutama digunakan untuk menyiapkan rima dan irama untuk mempermudah pendengar memahami isi pantun. Dalam hal kata "pagar: dan "belajar" rima dan irama yang terkait, demikian juga "durian" dan "kemudian", sehingga larik-larik dalam bait itu membentuk persajakan a-b-a-b. Sumber: Buku Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 2013.
KRITERIA TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Kriteria teks tanggapan deskripsi dalam pembelajaran bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
(1) materi pembelajaran atau teks berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
(2) penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.
(3) Mendorong dan menginspirasi ,siswa mampu berpikir hipotetik dalam melakukan perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran bahasa Indonesia.
(4) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam mersepon materi pembelajaran bahasa Indonesia.
(5) berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.
(6) tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya