Cara Menciptakan Area Terapi psikis dan fisik di Taman Rumah
Cara Menciptakan Area Terapi psikis dan fisik di Taman Rumah. Kehadiran taman tidak sekadar memberi keindahan secara visual, tetapi juga dapat dimaksimalkan menjadi area terapi psikis dan fisik. Dengan konsep minimalis, taman sangat mungkin menjadi tempat nyaman untuk bersantai sekaligus media terapi pribadi.
Konsep tersebut perlu didukung dengan penataan batu-batu yang tepat, sehingga penghuni dapat melakukan kegiatan pijat refleksi di rumah. Area bertekstur sengaja dibuat, agar dapat dilakukan terapi, dengan cara bertelanjang kaki lalu berjalan di atas bebatuan.
Refleksi kaki tersebut dipercaya mampu memberikan manfaat bagi kesehatan. Dalam situs Harriet Irving Botanical Garden, hasil penelitian ilmuan di Oregon Research Institut menunjukkan bahwa berjalan tanpa alas kaki di permukaan batu dapat mengurangi tekanan darah dan meningkatkan keseimbangan serta kinerja fisik secara keseluruhan pada orang dewasa. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan taman yang dilengkapi area refleksi bagi anggota keluarga.
Cara Menciptakan Area Terapi psikis dan fisik di Taman Rumah
Contoh Area Terapi psikis dan fisik di Taman Rumah
1. Terapi Area Berbatu
Pilih jenis batu yang halus dan memiliki ukuran berbeda, seperti batu koral atau batu sungai. Batu-batu tersebut kemudian ditata membentuk mozaik di sekitar batu loncatan atau sudut tanam lain. Ketinggian batu dibuat sedikit berbeda agar dapat memberi tekanan di titik-titik tertentu pada telapak kaki.
Area yang dipilih untuk pemasangan batu tersebut
hendaknya memiliki luas yang cukup untuk melakukan aktivitas berjalan. Pastikan pula tidak ada batu yang retak sehingga tidak melukai kaki.
Batu-batu tersebut dapat tertanam dalam beton dengan bantuan semen. Tujuannya agar tidak mudah bergeser, namun mudah dibersihkan.
Jennifer hunter dalam merchantcircle.com menerangkan beberapa langkah dalam menciptakan garden path yang berguna untuk refleksiologi. Yaitu, isi seluruh jalan dengan pasir yang merupakan bagian dari pijat refleksi. Dengan begitu, kaki akan merasakan tekanan dari butiran pasir saat berjalan. Berikutnya, tambahkan kerikil bulat di atas pasir tersebut. Kemudian, campur dan cocokkan batu sehingga teksturnya memberi rasa berbeda di bawah kaki. Dorong batu kuat ke pasir untuk menjaganya tetap di tempat itu.
2. Area Terapi Kayu
Selain batu, kulit atau papan kayu yang dipasang sepanjang jalan taman juga dapat dimanfaatkan sebagai alat refleksi. Tekstur alami dari bahan tersebut akan memberikan nuansa menyenangkan ketika berjalan tanpa alas kaki di atasnya.
3. Area Terapi Tongkat Bambu
Jennifer Hunter juga menyarankan untuk mengaplikasikan tongkat bambu di area refleksiologi. Deretan tongkat bambu dapat ditempatkan di tengah jalan taman. Tujuannya untuk menambah sensasi lain saat melakukan aktivitas berjalan di atas batu. Tongkat akan memberi tekanan berbeda pada kaki, sehingga pengguna dapat melakukan refleksiologi yang lebih beragam.
4. Area Terapi Tanaman Penutup Tanah
Untuk memberikan keseimbangan, diperlukan pula media lunak sebagai penutup tanah, seperti rumput. Sebaiknya pilih rumput atau tanaman lain yang lembut, mudah perawatan, dan tahan di segala cuaca. Permukaan lembut tersebut akan menenangkan kaki setelah berjalan menyusuri bebatuan di taman.
Dengan penyusunan beberapa komponen tersebut, pemilik rumah dapat menciptakan Menciptakan Area Terapi psikis dan fisik di Taman Rumah yang nyaman. Di area tersebut, seluruh anggota keluarga dapat melakukan refleksiologi setiap saat. Kegiatan ini termasuk cara untuk menjaga kesehatan tubuh